Ibadah KFS dibuka dengan welcoming preaching oleh Ev. Rosi Dwi Jayani dengan membuka ayat dalam Wahyu 2:2-5. Pesan yang dihighlight dalam ayat ini adalah ketika kita kehilangan kasih mula-mula yang
artinya kita sedang berada dalam kejatuhan yang dalam. Ayat ini berbicara tentang personal revival, di
mana Tuhan memanggil setiap kita untuk mulai kembali ke track yang benar.
Wahyu 2:2-5 (TB) Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta. Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
Worship team memulai ibadah dengan lagu “Yesus Ajaib”. Saat lagu “Every Move I Make” dinyanyikan,
ada suatu dorongan untuk menyembah dan menari bagi Tuhan dengan bebas dan original. Beberapa jemaat maju untuk menari bersama Dancer team tak terkecuali anak-anak kecil. Seluruh jemaat mengikuti lagu “Oh Giranglah” dengan berjalan memutari ruangan dipimpin oleh Dancer Team.
Aliran worship dibawa untuk mengagumi keindahan Tuhan, sampai menaikkah pujian “Yesus Kau sungguh baik dan I sing Praises to Your Name”. Hingga, mengulang-ulang lirik pujian “My beloved is the most beautiful among thousand and thousand”.
Pada saat semua menyembah, ada salah satu dancer yang menangis karena Tuhan mulai memasukkan
hati-Nya yang besar. Kita hanya perlu hati Tuhan untuk merasakan dan mengerti apa yang Tuhan rasakan.
Dipimpin oleh Ps. Hanny, kami berdoa untuk meminta hati Tuhan lagi sampai bisa menangis seperti Tuhan menangis. Kemudian, kami semua men-declare “You are Father of Indonesian Family”. Tuhan adalah Bapa yang penuh kasih. Kami panggil setiap pulau, setiap suku bangsa Indonesia untuk pulang karena di hadirat Tuhan adalah tempat paling aman.
Roma 8:15 (TB) Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi,
tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba,
ya Bapa!”
Ester 4:14 (TB) Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul
juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu.”
Ini adalah waktunya untuk melahirkan Indonesia yang baru, melahirkan Nusantara. Dibutuhkan kekuatan Ilahi untuk melahirkan apa yang Ilahi. Setiap orang yang berada dipersimpangan jalan harus mengambil keputusan yang benar.
Tahun ini adalah waktunya semua keputusan Ilahi akan terjadi. Surga telah membuka panggilan altar untuk kita dan harus ambil keputusan “Engkau bersama Tuhan / engkau melawan Tuhan”. Ini adalah pertanyaan yang harus kita jawab masing-masing.
Sebagai Kingdom Family kita membutuhkan seluruh tenaga utk melahirkan nusantara, tidak boleh ada celah dan kekusutan, keuangan yang benar, hati pikiran perasaan yg benar. Untuk waktu seperti inilah kita sudah disiapkan Tuhan, kita dipanggil Tuhan. Pada saat itu Ps. Hanny mengajak kita semua memperbaharui komitmen kita pada Tuhan.
Dan siang ini jemaat merespon dengan maju ke altar untuk memperbaharui komitmen, mempersembahkan kembali hidupnya untuk Indonesia. Mari seluruh Kingdom Family kita jaga hidup kita, kembali pada “panggilan” mula-mula dan kita perbaharui komitmen kita pada Tuhan, karena Tuhan menaruh “panggilan khusus” pada kita untuk melahirkan sebuah bangsa.
Penulis : Daniel Kristianto dan Nandhita Sri Devi Kristiani